Apakah rasa percaya diri termasuk dalam tumbuh kembang anak? Ada anak yang aktif dan percaya diri, ada pula anak yang pemalu. Anak memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dan menumbuhkan rasa percaya dirinya.
Setiap anak tentunya memiliki milestonenya masing-masing. Dengan kata lain proses tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda. Pun kepribadian dan karakternya.
Ada anak yang pemberani, sehingga orang tua tidak perlu khawatir anak akan mengalami kesulitan untuk menemukan teman baru. Ada pula anak yang pemalu dan takut sehingga membuat orang tua khawatir jika anak tidak mempunyai teman di sekolah barunya.
Orang tua dapat membantu anak yang pemalu untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya. Simak artikel ini hingga akhir untuk mengetahui cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
Percaya Diri
Rasa percaya diri tidak hanya milik orang dewasa saja, tetapi juga dibutuhkan anak-anak, agar kelak mereka dapat menjadi individu yang mempunyai inisiatif serta dapat memecahkan masalahnya sendiri. Anak yang tidak mempunyai rasa percaya diri akan menjadi anak yang minder dan pemalu, sehingga akan berpengaruh pada tumbuh kembang dan kehidupan sosialnya kelak.
Selain itu, anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi cenderung mau dan mampu belajar dan mencoba hal baru dengan lebih baik. Dia akan merasa bangga jika berhasil melaluinya dan seandainya gagal pun, anak dapat mengatasi rasa kecewanya.
Dengan adanya rasa percaya diri dapat membuat anak mudah beradaptasi dengan perubahan, karena anak memiliki cara berkomunikasi, psikologis kesehatan fisik, dan kecerdasan yang prima.
Adanya kepercayaan diri pada anak dapat terbentuk oleh pemikiran dan keyakinan anak sendiri, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh peran serta orang tua untuk menumbuhkannya. Berikut cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak yang dapat Sobat Dy praktekkan. Simak hingga akhir artikel ya.
Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Pada Anak
Menumbuhkan rasa percaya diri pada anak dapat dilakukan sejak usia dini, tetapi hasilnya tentu saja akan berbeda-beda karena beberapa faktor. Tidak ada salahnya untuk mencoba 9 tips berikut ini:
Menjadi role model
Anak adalah peniru ulung, bukan. Oleh karena itu anak akan meniru sikap dan perilaku orangtuanya.
Sebelum menumbuhkan rasa percaya diri anak, orang tua sebaiknya menjadi contoh atau role model yang baik bagi anak
Memberi kesempatan anak memilih dan membuat keputusan
Anak yang diberi kesempatan memilih dan membuat keputusan akan tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri dibandingkan anak yang tidak diberi kesempatan.
Hal sederhana yang dapat dijadikan sebagai latihan misalnya memilih baju. Walaupun pilihan warnanya atau modelnya tidak sesuai dengan keinginan orang tua sebaiknya tidak mencela dan hargai pilihan anak.
Sampaikan ketidaksetujuan dengan cara yang tidak membuat anak minder.
Memberi kesempatan anak menyelesaikan masalahnya sendiri
Walaupun masih anak-anak, mereka pun mempunyai masalah versi mereka. Beri mereka kesempatan untuk menyelesaikannya sendiri.
Dengan berhasilnya anak menyelesaikan masalahnya sendiri, anak akan lebih percaya diri untuk mengatasi masalah berikutnya yang akan muncul.
Bijak memberi pujian
Memberi pujian merupakan salah satu bahasa cinta dan hadiah yang sederhana. Namun, hindari memberi pujian yang berlebihan atau pujian palsu.
Sebaiknya memberikan pujian dengan bahasa yang mendukung rasa percaya dirinya.
Mendidik anak disiplin dan tanggung jawab
Anak yang disiplin dan tanggung jawab lebih percaya diri karena anak telah mengetahui batasan akibat yang muncul jika tidak disiplin dan tanggung jawab.
Sobat Dy dapat menggunakan artikel tentang mendidik anak disiplin dan tanggung jawab sebagai referensi.
Dukung minat dan bakat
Orang tua dapat mengamati minat dan bakat anak-anak melalui kegiatan sehari-hari. Dari kegiatan tersebut orang tua dapat mengarahkan anak untuk menemukan minat dan bakatnya.
Dukungan terhadap minat dan bakat dapat diberikan dengan menyediakan fasilitas dan sarana yang menunjang dan menghargai usaha anak dalam melakukan kegiatan tersebut. Sehingga kepercayaan diri anak akan meningkat.
Dukung kemampuan sosial
Cara berkomunikasi yang santun, bekerja sama dalam mengerjakan suatu hal yang baik serta memecahkan suatu permasalahan bersama teman merupakan beberapa contoh keterampilan sosial yang perlu diajarkan pada anak.
Keterlibatan anak dalam kegiatan sosial dapat membantu tumbuhnya rasa percaya diri, karena anak merasa diterima dan dihargai oleh lingkungannya.
Dukung kemampuan emosional
Saat anak menghadapi kondisi sulit atau keadaan yang mengecewakan, tidak ada salahnya untuk mendengarkan mereka. Biarkan mereka mengeluarkan isi hatinya dan berikan perhatian penuh saat melakukannya.
Dampingi dan bantu anak untuk mengenal, meregulasi dan mengelola emosinya. Keterampilan mengelola emosi merupakan salah satu keterampilan hidup yang harus dimiliki anak.
Dukung anak untuk memaknai dan mengambil pelajaran dari kegagalan atau kekecewaan yang mereka alami sehingga hal tersebut dapat menjadi pelajaran di kemudian hari.
Tidak membandingkannya dengan anak lain atau saudaranya
Siapa sih yang suka dibanding-bandingkan? Tidak hanya orang tua, anak-anak pun juga tidak suka dibandingkan. Walaupun dibandingkan dengan saudaranya sendiri, hal ini akan membuat anak tidak nyaman. Terlebih jika bibandingkan dengan orang lain.
Hal ini mungkin karena orang tua merasa bahwa apa yang dilakukan anak tidak cukup baik, sehingga membandingkan dengan anak lain denga tujuan memotivasi anak. Alih-alih termotivasi, anak justru minder dan sedih.
Oleh karena itu, sebaiknya fokus pada kelebihan anak. Ibarat pepatah meninggikan gunung bukan meratakan lembah. Fokus pada kelebihan anak. Cukup bandingkan keadaan anak saat ini dengan keadaan anak sebelumnya.
Hal Yang Melemahkan Rasa Percaya Diri
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar rasa percaya diri anak tidak melemah, di antaranya:
Memuji berlebihan
Seperti disampaikan sebelumnya untuk emmuji anak secara bijak, karena pujian yang berlebihan akan terasa oleh anak tidak tulus serta merugikan anak.
Mengabaikan proses dan hanya memperhatikan hasil
Orang tua sebaiknya juga menghindari pujian yang hanya fokus pada hasil dan mengabaikan prosesnya. Bagaimanapun juga anak telah berusaha untuk menyelesaikan masalahnya. Berikan pujian atas usaha yang dilakukannya dengan kata-kata yang lebih spesifik.
Memarahi dengan keras
Rasa percaya diri anak juga dapat melemah atau hancur jika anak menerima kata negatif apalagi diucapkan dengan nada tinggi. Jika orang tua berpendapat bahwa memarahi anak dengan keras dapat menumbuhkan rasa percaya diri, hal ini merupakan kekeliruan yang fatal.
Penutup
Setiap anak itu unik dan mempunyai tahapannya masing-masing untuk menumbuhkan rasa percaya diri, baik itu dari dalam dirinya sendiri maupun stimulus yang diberikan lingkungan sekitarnya, termasuk dari orang tuanya.
9 cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak telah dijelaskan pada artikel ini. Sobat Dy dapat memiilih cara menumbuhkan rasa percaya diri yang sesuai dengan kepribadian dan karakter anak.
Yuk simak aspek apa saja yang memengaruhi pola asuh orang tua yang akan kita bahas di artikel selanjutnya ya. Semoga artikelnya bermanfaat. Cerita di kolom komentar tentang pengalaman Sobat Dy menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
Referensi
1. 9 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Pada Anak dan Remaja, https://hellosehat.com/parenting/remaja/tumbuh-kembang-remaja/cara-menumbuhkan-rasa-percaya-diri-pada-anak/
2. Inilah Cara-cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Pada Anak, https://www.dancow.co.id/artikel/3-5-tahun/rasa-percaya-diri-pada-anak